Arini
08 Februari 2025
20
Dalam pelaksanaan program, tim KKN-T memberikan edukasi kepada pemilik toko mengenai cara mengoperasikan sistem pembayaran berbasis barcode melalui aplikasie-wallet yang semakin populer di kalangan masyarakat. Para mahasiswa juga membantu pembuatan dan pemasangan spanduk yang berisi informasi tentang produk unggulan toko serta metode pembayaran yang tersedia.
Koordinator program KKN-T, Fajrial, mengungkapkan bahwa inovasi ini bertujuan untuk memudahkan transaksi, meningkatkan efektivitas pembayaran, dan menarik minat pelanggan.
"Saat ini pembayaran digital semakin digemari,
termasuk di daerah pedesaan. Dengan adanya barcode, proses pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat. Pemasangan spanduk promosi juga kami harapkan dapat meningkatkan visibilitas toko kelontong di desa," ujarnya.
Salah satu pemilik toko kelontong, Miftah Khaeriah, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan tim KKN-T UNHAS.
"Saya sangat terbantu dengan adanya barcode pembayaran ini. Pelanggan jadi lebih mudah bayar tanpa harus mencari uang tunai. Selain itu, spanduk yang dipasang juga membuat toko saya lebih dikenal," katanya dengan antusias.
Program pemberdayaan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah setempat. Kepala Desa Maritengngae, Syamsul Taju, menyatakan bahwa program tersebut sejalan dengan upaya pemerintah desa dalam mendukung digitalisasi UMKM.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlangsung dan membawa manfaat besar bagi pelaku usaha kecil di Maritengngae," pungkasnya.
Dengan adanya inovasi pembayaran digital dan promosi visual melalui spanduk, program kerja KKN-T Gelombang 113 UNHAS diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mendukung pengembangan UMKM berbasis digital.